Senin, 07 Maret 2016

Its Love Chapter 9



Tittle: Its Love Chapter 9 "Yang benar saja!"
Cast: Kim Hanbin ~ Lee Hyun Ra
Goo June ~ Nam Gyu Ri
Genre: Romance,Sad (maybe?)
Rating: Teenager
Length: Series
Disclaimer: Cerita ini merupakan hasil kerja saya dan hanya fiksi.
Apabila ada kesamaan cerita,maka hanya kebetulan semata.
Author usahakan agar FF Its Love segera tamat,so Happy Reading!! 


 
Bagaimana bisa terjadi?
Selama aku bersahabat dengan June,ataupun berpacaran
dengan Hanbin.Aku tidak mengetahui sama sekali jika
mereka adalah saudara sepupu.
Aku masih memasang wajah heranku,begitu pula dengan
ibuku yang tak kalah kagetnya.
"Jadi ini saudara sepupu Hanbin?" Ibuku bertanya kepada
ibu Hanbin.
"Iya,dia memang sepupu Hanbin.Kenapa kalian berdua
terlihat kaget begitu?"

Bagaimana tidak kaget coba?
Ah,sudahlah.
"Ada apa tante kalau saya adalah sepupu Hanbin?"
June pun memasang wajah heran saat menanyakan itu
kepada ibuku.
"Ah,tidak apa apa.Masuklah dulu,nak June!"


Junepun masuk dan ikut mengobrol dengan kami.
"Bagaimana kabar tante dan Hanbin?"
June mengawali percakapan ini.
"Baik,nak.Kabarmu,kakakmu dan kedua orangtuamu
bagaimana?"
"Baik juga kok,tante.Tante ada urusan apa kemari?
Bagaimana tante mengenal keluarga Hyun Ra?"

Saat ibu Hanbin ingin menjawab,tiba tiba handphonenya
berdering.
"Hallo,ah iya saya lupa.Baik,saya akan segera kesana.
Bu,maaf ya saya harus segera kembali.Ada urusan
pekerjaan yang harus saya tangani dulu.Permisi ya,terimakasih
atas jamuannya." Ibu Hanbin berdiri dan berpamitan dengan
ibuku.Tak lupa dia berpamitan denganku dan June.

Kini tinggal aku dan tuan jutek ini.
"Ibu tinggal keatas sebentar ya,sayang.
Kalian mengobrollah dulu."
Mengobrol? Apa yang ingin kami obrolkan coba?
Mengobrol dengan June sama saja mengobrol dengan tembok,
tidak akan ada respon.

Kamipun diam,lalu saling memandang.
"Kenapa kau tidak pulang saja?" Jawabku sinis.
"Oh,kau mengusirku.Baiklah,aku akan pulang."
June langsung beranjak dari kursi dan menuju kepintu.
Aishh,dia ini benar benar bikin greget saja.
"Yaakk,maksudku bukan begitu.Duduklah dulu!"
Tanpa sadar aku menarik tangannya.
Dia menoleh,lalu melihat tanganku yang memegang tangannya.
"Tadi kau menyuruhku untuk pulang,sekarang kenapa
kau cegah?"

Aku diam,lalu melepaskan pegangan tanganku.
"Tadikan kau sudah mengembalikan tasku,sebelumnya
terimakasih atas itu.Dan setelah itu kau ingin pulang kan?
Mungkin kau terburu buru atau bagaimana gitu?"
Aku menjawab dengan nada pelan,dia menatapku dengan tajam.
"Kau terlalu berbelit,bilang saja kalau kau tak ingin aku pulangkan?"
Astaga,dia benar benar pede luar biasa.
Capek deh kalau ngomong sama June.

"Hemmb,terserahlah."
June kembali duduk,dan mulai bermain dengan handphonenya.
Handphone saja yang dia urus,aku tiba tiba memikirkan
nasib pacar June nanti.Pasti perempuan itu bernasib
sial memilik pacar yang hanya sayang dengan handphonenya.
Eh,kenapa aku memikirkan ini?
Otakku sudah mulai miring rupanya.

"Apa hubunganmu dengan keluarga Hanbin?"
June melontarkan pertanyaan dengan tiba tiba,dengan wajah
yang masih fokus pada handphonenya.
"Apa urusannya denganmu? Kepo deh."
Mana mungkin aku membicarakan masalah pribadiku dengan June,
paling dia hanya akan menjawab "oh" saja.
"Jawablah pertanyaanku!" Kali ini June berbicara dengan
nada yang sedikit membentak,dan dia mulai mengacuhkan
handphonenya.Kenapa dia sangat ingin tahu?
"Kenapa kau membentakku? Kenapa kau sangat ingin tahu?
Apa pedulimu jika aku ada hubungan dengan keluarga Hanbin?"
Aku tidak ingin kalah,akupun mulai membentak June.
Sikapnya saat ini benar benar membuatku kesal.

Tanpa membuang waktu,June langsung berdiri
dari kursi dan keluar dari rumahku.
Ada apa dengan anak yang satu ini?
Aku tak memperdulikan June,dan tetap duduk ditempatku.
Hari ini dia membuat moodku rusak.

Keesokan harinya,aku berangkat kekampus.
Setelah pelajaran,aku bersama Gyu Ri menuju kekantin.
Moodku masih sedikit jelek akibat kemarin malam,
akibat June yang membentakku dan memaksaku menjawab
pertanyaan yang menurutku dia tidak berhak bertanya seperti itu.
"Kau kenapa? Kau baik baik saja kan?" Gyu Ri menanyakan keadaanku.

"Sedikit badmoood." Aku menyantap makananku.
"Karena apa? Jangan bilang karena Hanbin?"
"Bukan,karena June."
Gyu Ri kaget saat aku menyebutkan nama June.
"Kau sudah memiliki pacar baru? Yaakk kenapa kau tidak bilang padaku?"
Gyu Ri menjitak kepalaku.
"Aish,sakit.Dia bukan pacarku,dia hanya sahabat masa kecilku.
Jangan salah paham dulu napa." Aku mengelus elus kepalaku.

"Hahaha,aku kira dia pacarmu.Habis kau tidak pernah menceritakannya kepadakukan?"
Aku yakin kemarin pasti banyak kejadian yang membuatmu badmood seperti ini
sekarang?" Apa yang dikatakan Gyu Ri memang benar,daripada
aku tidak menceritakannya dan dia akan terus merengek kepadaku.
Lebih baik aku ceritakan sekarang saja.

Setelah kuceritakan panjang lebar,kini Gyu Ri mengerti
mengapa aku badmood seperti ini.
"Jangan jangan dia cemburu." Jawab Gyu Ri ngasal.
Hah,June cemburu? Mana mungkin?
Dia kan tidak punya hati?
"Kalau ngomong jangan ngasal napa sih."
"Tapi bisa jadi benar loh,Hyun Ra.Dia bertanya seperti itu
karena dia ingin tahu apa hubunganmu dengan keluarga Hanbin,
termasuk hubunganmu dengan Hanbin juga.Jadi bukan tidak
mungkin kalau June penasaran sekaligus cemburu."

Kenapa yang dikatakan Gyu Ri menurutku benar ya?
Aish,tidak tidak.
Cowok jutek dan cuek seperti itu mana mungkin menyukaiku?
Hahaha,Gyu Ri pasti bercanda.
Itu tidak mungkin.
Pasti.. Tidak mungkin.
Mana mungkin sih?
Ah,yang benar saja.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar