Sabtu, 12 Maret 2016

Its Love Chapter 10



Tittle: Its Love Chapter 10 "Apa mungkin dia...?"
Cast: Kim Hanbin ~ Lee Hyun Ra
Goo June ~ Nam Gyu Ri
Genre: Romance,Sad (maybe?)
Rating: Teenager
Length: Series
Disclaimer: Cerita ini merupakan murni hasil kerja saya dan hanya fiksi belaka.
Apabila ada kesamaan cerita,maka hanya kebetulan semata.



Daripada aku harus berfikir keras memikirkan sesuatu yang
tidak jelas seperti ini,lebih baik aku mengajak Gyu Ri untuk
refreshing sejenak.
Setelah selesai membayar,kutarik tangan Gyu Ri.
"Hei hei,ngapain narik narik Hyun Ra?"
Protes Gyu Ri.
"Ikut aku,kita refreshing sebentar."
"Aish,aku kira apa.Baiklah."

Akhirnya kami berjalan jalan sebentar disuatu mall
ternama diSeoul.
Setelah menghabiskan waktu dan tenaga yang cukup banyak,
akhirnya kami pulang bersama dengan mobil Gyu Ri.
"Terimakasih sudah mengantarkanku,sayang."
"Hahaha,tidak masalah Hyun Ra.Baiklah,aku cabut dulu."
Jawab Gyu Ri dan langsung melaju kencang.
Aku melambaikan tanganku,dan mulai masuk kerumah.

Setibanya didepan rumah,kumembuka pintu.
Betapa terkejutnya aku saat melihat June sudah berada
diruang tamu rumahku.Apa yang dia lakukan disini?
Baru saja aku ingin menanyakannya kepada June,ibuku
sudah menyambutku.
"Hai sayang.Oh ya,ibu ada urusan sebentar dengan ibu June.
Jadi ibu tinggal dulu ya.Dan agar dirimu tidak sendiri,ibu June
menyuruh June agar menemanimu.Bukankah kalian sudah akrab?"
Akrab? Akrab darimana coba?
"June,tolong jaga Hyun Ra sebentar ya sayang.
Kalau kalian lapar,ibu sudah siapkan makanan dikulkas.
Kalian tinggal menghangatkannya saja,oke!
Ibu pergi dulu ya sayang,daa!" Ibu mengecup pipiku,lalu
pergi begitu saja.

Apa apa'an ini?
Kenapa harus ada dia disini?
Lebih baik aku dirumah sendiri,daripada harus ditemani dengan
makhluk jutek seperti dia.
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Jangan salahkan aku
jika aku berada disini,ibumu dan ibuku yang memaksakan aku.
Mau tidak mau aku ya menurutinya."
Terserah.
Apapun alasanya aku tidak peduli.
Aku sudah malas dengannya.

Tanpa menjawab pembicaraannya,aku langsung menuju keatas.
Kurebahkan badanku diatas kasur,rasanya sangat lelah
sehabis jalan jalan dengan Gyu Ri.
Baru saja aku merasa bahagia,tidak memikirkan masalah
yang terjadi padaku.
Eh pulang pulang,aku justru harus bersama dia untuk
sementara waktu.

Aku tidak peduli.
Sangat nyaman sekali berada dikasur ini.
Aku mulai merasa mengantuk.
Mataku mulai ingin menutup,dan akhirnya.
Tanpa sadar mata ini menutup dengan sendirinya.
Dan tertidur dalam ketenangan.

Kubuka mataku sekejap,kamarku terasa gelap.
"Jam berapa ini?" Tanyaku dalam hati.
Jam ditanganku masih melingkar.
Ah,sudah jam 7 malam.
Perutku terasa lapar,aku butuh makan sepertinya.
Aku bangun dari tidur tenangku,lalu beranjak dari kasur.
Tunggu,bukankah aku tidak sendiri?
Kenapa suara June tidak terdengar?
Apa mungkin dia pulang?
Bukankah itu bagus?
Daripada aku terus bersama dia,lebih baik dia pergi saja.

Akhirnya aku menuruni anak tangga.
Terlihat dibawah,TV masih menyala.
Saat kuintip sedikit,rupanya June tengah tertidur disofa ruang TV.
Aku lalu turun menghampiri ruang TV.
June,dia tengah terlelap disofa.

Kenapa dia sangat tampan ya jika seperti ini?
Ah,apa yang aku pikirkan?
Aku mencoba duduk disampingnya,dan mengelus rambutnya yang hitam.
Sebenarnya aku masih tidak percaya jika dia adalah sahabat
masa kecilku,dia sangat berbeda daripada dulu.
Seandainya saja dia tidak berubah,dan mau mengenal satu
sama lain.Mungkin dia tidak akan menyebalkan seperti ini.

Kuelus wajahnya yang tampan,terasa dingin.
Apakah dia baik baik saja?
Apakah mungkin dia kedinginan?
Aku mengambil selimut dari kamarku,lalu menyelimutinya agar hangat.
"Ah,begini lebih baik.Sekarang tidurlah dengan nyenyak."
Jawabku pelan,agar dia tak mendengarnya.
Saat kuingin beranjak,tiba tiba ada sesuatu yang memegang tanganku.
Kumenoleh kebelakang,June.
Dia memegang tanganku,dan menarikku agar mendekat kepadanya.
Yaakk,apa yang ingin dia lakukan.

"Terimakasih atas selimutnya,dan bisakah kau disini sebentar?"
Jawab June sambil masih tetap memegang tanganku.
Kenapa dia begini?
Apa dia baik baik saja?
"Kau tidak apa apa kan? Lepaskan tanganku!"
"Kalau aku tidak ingin,bagaimana?"
"Yaaakk,apa yang ingin kau lakukan? Lepaskan,aku ingin makan."
Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggaman June,
namun tenaganya sangatlah kuat.

June langsung bangun dari tidurnya,dan mendekat kearahku.
"Aapa yang kkaauu llaakkuukaann?" Tanyaku terbata.
Dia hanya diam,wajahnya masih berada didepan wajahku.
Lalu dia menarik wajahnya,dan kembali keposisi semula.
"Kau ingin makan,kan?" Tanya June.
Kini juteknya sudah mulai keluar.
Hampir saja jantungku mau copot,untuk apa coba
dia melakukan hal yang tadi?

Tiba tiba aku terpikirkan apa kata Gyu Ri.
"Jangan jangan dia menyukaimu,Hyun Ra?"
Masa iya sih?
Lalu untuk apa June melakukan itu tadi?
Kenapa dia membuatku seperti ini?
Menyebalkan.

June menjetikkan jarinya didepan mataku.
Otomatis lamunanku terhenti seketika.
"Kau ingin makan tidak?" June mengulang kembali pertanyaannya.
"Iya,aku sangat lapar."
"Ayo makan diluar." June langsung menarik tanganku.
"Tunggu,bukankah ibuku sudah menyiapkan makanan untuk kita?"
"Aku ingin makan diluar,ayo ikutlah saja."
Tanpa menolak,akupun ikut dengan June.

Sampailah kami direstoran cepat saji.
Setelah memesan makanan dan membawa makanannya,
kami langsung memilih tempat duduk dan mulai menyantap
makanan kami.
"Apakah ibuku dengan ibumu masih lama? Kapan mereka pulang?"
Tanyaku disela makan kami.
"Entahlah,ibuku tidak memberitahuku."
Sebenarnya aku ingin sekali bertanya kepada June.
Kenapa dia melakukan itu?
Mendekatkan wajahnya kewajahku?
Dan memegang tanganku dengan sangat erat.
Apa tujuannya?

"Jun..!"
Aku memanggilnya dengan julukan baru.
"Kenapa kau memanggilku seperti itu?
Apa tidak cukup kau mengubah namaku dengan nama June,hem?
Ingat,aku lebih tua darimu.Seharusnya kau memanggilku oppa."
Memanggilnya Oppa? Hahaha yang benar saja?
Entah seharusnya aku marah melihat June marah kepadaku,
justru aku ingin tertawa sekencang kencangnya.
Menurutku,ini sangatlah lucu.

"Kenapa kau tertawa?"
"Ini sangat lucu,June.Hahaha"
"Apanya yang lucu?"
"Tadi,perkataanmu.Memanggilmu oppa?
Hahahaha,kau pantasnya dipanggil abeoji,June.
Hahahaha."
Aku masih tertawa dengan bahagianya,kulihat wajah June
mulai cemberut dan memberikan tatapan tajamnya kepadaku.
Tanpa disadari,June mencubit pipiku dan mengatakan kata kata yang
tak aku pikirkan sebelumnya.

"Jangan banyak tertawa,kau akan terlihat semakin cantik,Hyun Ra."
Deg.. Deg..
Apa aku salah dengar?
Aku langsung berhenti tertawa,dan memasang wajah heran
dihadapan June.
June hanya tersenyum kecil,lalu mengajakku pergi dari restoran.
"Ayo kita pulang!" Kali ini dia menarik tanganku lagi.
Kenapa dia begini?


Kamipun kembali kerumah,dan aku masih memasang wajah
polos dan heranku sampai saat ini.
Sementara June,dia hanya biasa saja.
Ada apa sih dengannya?
Aku merasa dia benar benar aneh.

Kenapa ini mengganjal dihatiku,ya?
Aku ingin menanyakan sesuatu kepada June,
tapi kenapa rasanya susah sekali.
Yang kutakutkan,justru dia tidak menganggapnya serius
dan malah menertawakannya.
Bukankah itu menyebalkan?

Ah,sudahlah.
Biarkan saja,aku tidak akan menanyakan ini kepadanya.
Lagipula mana mungkin sih June menyukaiku?
Dia pasti hanya menggodaku saja,aku yakin itu.
Akhirnya sampailah didepan rumahku.

"Sudah jam 9 malam,tapi ibu kita belum pulang juga.
Lama sekali sih mereka? Apa coba yang mereka lakukan?
Kenapa coba kau harus menjagaku?"
"Jadi kau tidak suka jika aku menjagamu?
Lagipula aku terpaksa,bukan karena kemauanku sendiri."
""Aish bukan begitu,kalau seandainya dilihat tetangga
kan nggak baik.Masa anak perempuan sama laki laki
yang belum ada status hubungan apapun berada dalam
satu rumah?"
"Kau ini,malah memikirkan omongan tetangga.
Sudahlah,mungkin saja ibu kita ingin menjodohkan
kita.Maka dari itu kita ditinggal berdua."
Tunggu.
Kenapa June berkata seperti itu?

Sontak aku langsung menoleh kearah June,dan dengan
tatapan mata yang tajam.
"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?
Kau tidak pantas jika menatap seperti itu,
cuma aku yang pantas.Ayo keluar!"
June memalingkan pandanganku,dan langsung
keluar dari mobilnya.



Didalam rumah,hanya kami berdua.
Hingga jam 10 malam,ibu kami masih belun pulang.
"Mungkin saja ibu kita ingin menjodohkan
kita.Maka dari itu kita ditinggal berdua."
Kenapa aku jadi memikirkan apa yang June katakan?
Apa benar ibu kami ingin menjodohkan kami berdua?

Kulihat June mulai sibuk dengan handphonenya.
Aku pun juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Untung saja besok kuliahku masih masuk siang,
jadi tidak ada masalah jika aku tidur larut malam.
Aku mulai bosan,akhirnya aku mulai menyalakan TV.
June masih sibuk,bahkan dia tidak menolehku sama sekali.

Sudah jam 11 malam,dan ibu kami masih saja belum datang.
Sampai kapan aku harus menunggu mereka?
Sampai kapan juga aku harus bersama June seperti ini?
Aku mulai menguap,tanda aku sudah benar benar ngantuk.
June juga sedang kebelakang.
Hah,aku harus bertahan hingga ibuku datang.

Mungkin menonton TV sambil tidur disofa bisa menghilangkan kantukku.
Akhirnya,kurebahkan badanku disofa ini.
Menyelimuti badanku dengan selimut yang aku berikan
untuk June tadi.
Ah,terasa hangat.
Mataku mulai berat untuk membuka,dan ingin sekali aku menutupnya.
Tapi,tidak.Aku akan menunggu ibuku pulang.
Tapi mataku sudah benar benar tidak kuat.
Hingga akhirnya aku mengalah dan tertidur diatas sofa.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar