Rabu, 13 April 2016

Its Love Chapter 11



Tittle: Its Love Chapter 11 "Malam yang Memalukan!"
Cast: Kim Hanbin ~ Lee Hyun Ra
Goo June ~ Nam Gyu Ri
Genre: Romance,Sad (maybe?)
Rating: Teenager
Length: Series
Disclaimer: Cerita ini merupakan murni hasil kerja saya dan hanya fiksi belaka.
Apabila ada kesamaan cerita,maka hanya kebetulan semata.



Tidurku sangat lelap.
Dan sekarang aku merasa terbang.
Seperti melayang,dan terasa ada tangan yang memegang punggungku.
Tunggu..
Memegang punggungku!
Dengan segera kubuka mataku,dan terkejutnya aku.
June,dia menggendongku menuju kekamarku.

"Yaaakkk!! Apa yang kau lakukan hah?
Turunkan aku!!!" Teriakku keras.
June kaget dan langsung saja melepasku.
Sukses,aku terjatuh ke lantai.

"Aish,aku hanya membantumu menuju kekamar.
Apa salahku?" Jawabnya dengan enteng.
Bahkan ekspresinya biasa saja,tanpa ada rasa
bersalah sedikitpun.

Rasanya sakit sekali.
Pasti dia sengaja menjatuhkanku.
Aku mencoba untuk bangun.
Amarahku mulai memuncak,bibirku rasanya sudah gatal
untuk memarahi June.

"Kau ini sengaja ya menjatuhkanku?
Bisa kan kau menurunkanku perlahan,hah?
Dan bisakan kau membangunkanku,tidak perlu
menggendongku seperti itu juga!"
Aku benar benar malu.
Ini kali pertamanya ada seorang pria yang menggendongku.
Bahkan Hanbinpun tidak pernah.

June mendekat kearahku.
Dengan tatapan tajamnya yang mematikan,
dia terus menuju kearahku.
Hingga akhirnya punggungku menabrak dinding.

"Bisa tidak suaramu kau pelankan sedikit?
Apa tidak bisa lihat ini sudah jam berapa,hem?
Dan satu hal lagi,badanmu sangatlah berat.
Jadi jangan salahkan aku jika aku menjatuhkanmu
dengan sengaja."
Jawabnya dengan suara yang sangat pelan.
Wajahnya bahkan cukup dekat dengan wajahku.
Tak lupa matanya yang terus menatapku.
Dia berhasil membuatku diam seribu bahasa.

Walaupun sebenarnya aku sudah sangat kesal dengannya.
Dia mengatakan jika badanku berat.
Yang benar saja!
50 kg tidaklah berat.
Mungkin sedikit sih.
Ah,lupakan!

"Seharusnya kau berterimakasih padaku,karena aku
membiarkanmu tetap tidur dan dengan susah payahnya aku
menggendongmu kekamar.Aku hanya kasihan dengan sofa
yang kau tiduri,penuh dengan air liurmu tau."

Refleks aku membersihkan wajah dan mulutku.
Benar saja,sebagian wajahku sudah sedikit lengket
akibat air liurku saat tidur tadi.
June sialan.
Dia membuatku malu,sangat malu.
Dan dia hanya tersenyum penuh kemenangan didepanku.

June pergi dari hadapanku.
Aku benar benar kesal padanya.
Kenapa aku tidak pernah bisa menang jika berdebat dengannya.
Tanpa basa basi,aku langsung menuju kekamarku.
Mengunci pintu,lalu berbaring kesal dikasurku.

"Sial sial sialan,June sialan!!!
Bisa bisanya dia mengatakan jika badanku berat.
Aku tidak gemuk.Brengsek!!!"
Kupukul bantal kasurku untuk melampiaskan
kemarahanku.

Aku mulai lelah memukul bantal kasurku terus menerus.
Akhirnya kuputuskan untuk tidur.
Biarkan saja June sendiri,aku tidak peduli.
Dia sudah membuat moodku rusak.

"Kau tidak perlu menyumpah serapah seperti itu
kepadaku." June menjawab dengan tiba tiba.
Sepertinya dia berada didepan kamarku.

"Apa yang kau lakukan didepan kamarku?
Apa tidak bisa kau tidak mengangguku dan membuatku
malu malam ini saja,hah?"

"Aku tidak menganggumu,aku hanya ingin mengembalikan
selimutmu.Ketinggalan disofa nih."

Astaga,aku bahkan baru sadar jika aku tidur tanpa selimut.
Dengan wajah tertunduk,kubuka pintu kamarku
dan mengambil selimut dari June.
Tanpa mengucapkan terimakasih,kututup pintu kamarku langsung.

Jam menunjukkan pukul setengah 2 malam.
Entah kenapa aku tidak bisa tidur sekarang.
Setelah tadi tidur sangat nyenyak disofa,justru mataku sekarang
tidak mau terpejam.

Aku tidak tahu apakah ibuku sudah datang atau belum.
Aku belum mendengar suara mobilnya hingga sekarang.
Ibu benar benar keterlaluan,meninggalkanku berdua dengan
makhluk tak berperasaan seperti June itu.
Kalau seandainya ayahku tidak pergi keluar kota karena pekerjaan,
mungkin tidak akan seperti ini ceritanya.

Pukul 9 pagi.

Aku bangun dengan badanku yang masih sakit akibat
kejadian semalam.
Dengan tergesa,aku keluar dari kamarku.
Kalau seandainya ibu masih belum pulang,aku akan
benar benar marah padanya.

Untung saja saat kulihat,ibu sedang menonton tv.
Kuhampiri ibu,dan kusiapkan banyak pertanyaan padanya.

"Ibu,kenapa ibu lama sekali pulangnya kemarin?
Apa ibu tidak takut jika aku bersama orang asing macam June itu."
Tanyaku dan aku mulai bermanja pada ibuku.

"Kau ini ada ada saja,nak.
Ibu kan sudah bilang kalau ada urusan dengan ibunya June,
jadi ya memang lama.
Lagipula walaupun sudah lama tidak bertemu,bukan berarti ibu
tidak tau bagaimana nak June itu.
Dia tidak akan berbuat macam macam padamu,karena dia..."
Tiba tiba ibu berhenti berkata.

Aku yang mendengarnya sontak menoleh dengan penuh pertanyaan.
"Kenapa berhenti,bu?"

Ibu tidak menjawabku.
"Sudahlah,ibu kedapur dulu menyiapkan makanan untukmu.
Kau pasti lapar,kan?" Ibu langsung kabur menuju dapur.
Ini perasaanku atau bagaimana ya.
Sepertinya ada yang ibu sembunyikan dariku tentang June.
Dan ibu tidak ingin aku tahu itu.

Setelah mandi dan menyiapkan peralatan untuk kuliah nanti.
Aku mulai sarapan dimeja makan.
Ah,bukan sarapan.Melainkan makan siang.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.

Aku dan ibu hanya diam sedari tadi.
Padahal aku ingin sekali menanyakan hal itu.
Tapi rasanya ibu tidak akan menanggapinya.
Sudahlah,lupakan.
Untuk apa aku penasaran tentang June seperti ini kepada ibuku?
Aku tidak mungkin tertarik dengan June,kan?

Sampailah dikampus.
Gyu Ri menghampiriku.

"Wait,kenapa wajahmu lelah begini?
Dan lihat,kantung matamu semakin mengerikan,Hyun Ra."

Gyu Ri memberikan cermin kepadaku.
Benar saja,wajahku sangatlah terlihat lelah.
Ditambah kantung mataku yang semakin terlihat cukup gelap.

"Are you okay?"

"Yes,Gyu Ri.I'm fine."

"Tidak ada yang ingin kau ceritakan gitu?
Aku tidak yakin kau baik baik saja."
Gyu Ri mengkhawatirkanku.

Kucubit pipinya.
Dia mengerang kesakitan.
Hahaha,aku gemas sekali dengan sahabatku ini.
Tanpa menjawab pertanyaan,kutarik tangannya hingga menuju kekelas.

Pukul 19.00

Gyu Ri baru saja dijemput oleh supir pribadinya.
Dia melambai kepadaku,dan menuju kemobilnya.
Dia memang memiliki harta yang melimpah.
Aku hanya merasa kasihan karena kedua orangtuanya yang
selalu sibuk dengan pekerjaan mereka.
Untung saja Gyu Ri dapat mengerti dan memanfaatkan dengan
baik kekayaan orangtuanya.
Aku benar benar salut dengannya.

Jarak antara rumahku dengan tempat kuliah cukup dekat.
Jadi tidak perlu menggunakan kendaraan umum.
Lagipula berjalan kaki baik untuk kesehatan,bukan?"
Dan saat ini itulah yang aku lakukan.
Berjalan kaki.

Sekali lagi aku melewati cafe itu.
Mau bagaimana lagi?
Jalan dari kampus menuju kerumahku memang selalu melewati cafe itu.
Jadi ya,harus aku lewati.
Kalaupun untuk memutar jalan,jaraknya akan semakin jauh.

Aku memerhatikan cafe itu untuk kesekian kalinya.
Sepertinya aku menemukan orang yang tidak asing.
Bukankah itu Hanbin?
Hanbin!

Dia sedang mengobrol dengan seorang pria.
Pria yang sepertinya juga aku kenali.
June!
June sedang berbincang dengan Hanbin?
Apa yang mereka lakukan?

TBC

Akhirnya setelah sekian lama nggak update Its Love karena kesibukan UN,
bisa update juga walaupun cuma 1 episode,haha.
Nggak papa ya? Setidaknya update lah.
Author akan usahakan untuk lebih cepat update Its Love.
Mumpung author free sehabis UN,dan author juga bersemangat karena
sudah makin banyak yg lihat hasil karya author (Terimakasih 😍)
Jangan lupa Vote and Comment guys!! 😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar