Tittle : Our Life
Cast : Kim Namjoon/Rap Monster ~ Lee
Hyun Raa (you)
Genre : Romance
Length : Oneshot
Rating : PG 17
Disclaimer : Ini cerita terinspirasi
dari pikiran saya yang memikirkan bagaimana
masa depan BTS nanti,nggak mungkin
dong mereka single selamanya? Maka dari itu
saya menulis FF ini,ya anggap aja
yang cewek dirimu,okay.Dan tolong jangan
menjiplak dan hargai karya saya
dengan vote serta comment,ne! (maksa! haha)
Hari
ini adalah hari ketiga setelah pernikahan kami.
Ya,pernikahanku
dengan salah satu anggota grup
boyband
ternama di Korea Selatan.
Bisa
dibilang ini adalah salah satu berita yang paling menggemparkan
di
dunia industri musik Korea,terutama penggemar mereka.
Grup
boyband itu adalah BTS,dan yang menikah denganku adalah?
Jin?
Bukan,yang aku tahu dia masih berpacaran dengan kekasihnya
dan
belum berani untuk mengambil keputusan seberat ini,yaitu menikah.
Jimin?
Taehyun? Bukan.
Apalagi
Jungkook,Ya Tuhan dia masih muda.
Suamiku
adalah Kim Namjoon,atau panggilan panggungnya adalah Rap Monster.
Dialah
suamiku.
Kami
sudah menjalin hubungan selama 2 tahun secara diam diam.
Pertemuan
kami bisa dibilang seperti mimpi.
Saat
itu aku hanyalah seorang penerjemah bagi mereka saat konser
di
Jepang dan di Indonesia.
Susah
dipahami memang,tapi ya seperti ini sekarang.
Aku
adalah istri dari Kim Namjoon.
Singkat
cerita,setelah 2 tahun menjalin hubungan diam diam.
Akhirnya,dengan
tekad yang kuat Namjoon melamarku dan
menikahiku.
Ini
bukan keputusan yang mudah baginya,aku pun sempat menolak
keputusan
Namjoon ketika dia melamarku dan mengajakku menikah.
Loh,bukankah
itu impian setiap wanita ya untuk menikah?
Iya
memang,tapi ini beda permasalahan.
Aku
hanya memikirkan nasib para penggemar BTS,terutama
penggemar
Namjoon,dan bagaimana nasib BTS saat Namjoon
sudah
menikah? Apakah dia masih dianggap sebagai anggota
BTS
atau sudah tidak?
Karena
aku sendiri adalah penggemar BTS,terutama Namjoon.
Kebetulan
sekali,bukan?
Aku
hanya berfikir,bagaimana jika posisiku ada pada fans Namjoon.
Saat
idolanya tiba tiba menikah dengan wanita pujaannya.
Dan
itu sangatlah sakit.
Aku
tidak ingin menghancurkan itu.
Menghancurkan
apa yang Namjoon dan teman seperjuangannya
bangun
selama 6 tahun BTS berkarya (anggap saja sudah 6 tahun,hehe).
Namun
Namjoon meyakinkanku,sangat meyakinkanku.
Kalau
semuanya akan baik baik saja,dan dia sudah memikirkannya
matang
matang.
Memikirkan
bagaimana fansnya nanti.
Bagaimana
dia dengan BTS nanti.Dia sudah memikirkan itu semua.
Dengan
perasaan yang bahagia sekaligus khawatir akan
masa
depan Namjoon,aku pun menerimanya.
Semuanya
berjalan lancar,pernikahan kami sangatlah meriah.
Walaupun
diadakan secara tertutup.
Para
member Bangtan pun datang dan memberikan selamat kepada kami.
Aku
baru menyadari,ternyata Namjoonlah yang pertama kali mengawali
pernikahan
diantara para member BTS,padahal hampir sebagian
member
sudah mempunyai pacar.
Namjoon,kau benar benar berani
rupanya.
Aku
sempat menanyakan bagaimanakah posisi Namjoon di BTS
setelah
menikah dan apakah sebenarnya PD Nim menyetujuinya
untuk
menikahiku kepada Namjoon.
Namjoon
hanya menjawab santai,tak lupa dengan senyuman
manisnya
itu.
"Aku
memutuskan untuk keluar dari BTS,dan sebenarnya
PD
Nim melarangku untuk menikahimu.Tapi keputusanku sudah bulat,
dan
sekarang kau tidak perlu khawatir.Semuanya akan baik baik saja,sayang."
Dia
mencubit pipiku dengan gemas,lalu pergi kekamar mandi.
Jadi,Namjoon
sudah keluar dari BTS?
Ya
Tuhan,ini semua salahku.
Kenapa
Namjoon tidak membicarakan ini kepadaku?
Tanpa
basa basi kutarik tangan Namjoon,sebelum dia masuk kekamar mandi.
Wajahku
sudah mulai memerah,menahan tangis.
Namjoon
terheran dengan tingkahku.
"Kenapa
kau tidak mengatakan jika kau keluar dari BTS karenaku?
Kenapa
kau harus keluar? BTS adalah grup yang membuatmu terkenal,
grup
yang sudah kau anggap sebagai keluarga,grup yang memberikanmu
penghasilan.Hanya
karena wanita seperti aku ini kau keluar,seharusnya
kau
tidak usah menikahiku,Namjoon pabbo!
Aku hanya menganggu kehidupanmu
saja."
Aku menangis sejadi jadinya.
Marah
sekaligus sedih bercampur menjadi satu.
Karena
aku,tidak ada lagi Rap Monster didalam BTS.
Karena
hubunganku dengan Namjoon,Namjoon rela keluar.
Itu
semua demi aku.
Disebabkan
olehku.
Apakah
aku ini sebuah musibah,atau hadiah indah untukmu,Namjoon?
Tanganku
masih erat memegang tangan Namjoon.
Bahkan
wajahku sekarang sudah basah penuh dengan airmata.
Namjoon
menarikku dan memeluk erat tubuhku.
Aku
masih terisak,dan Namjoon mengelus kepalaku.
"Ada
saatnya seorang idola lelah dengan semua aktivitasnya.
Idola
sepertiku hanyalah manusia biasa,yang bisa mencintai seseorang
dan
ingin dicintai seseorang.
Dan
kaulah yang aku pilih untuk kucintai,apakah itu salah,hem?"
Aku
menggeleng,Namjoon masih mengelus rambutku.
"Aku
hanya ingin ketenangan,dan aku dapatkan itu darimu.
Aku
sudah mempertimbangkan semuanya,Hyun Ra.
Kau
tidak perlu khawatir,aku dan member BTS lain masih berteman baik.
Walaupun
kami sudah tidak bersama."
Namjoon
melepas pelukan kami,lalu mengusap wajahku yang
sedari
tadi basah akibat tangisanku.
"Seharusnya
kita....."
Bibirku
langsung bersambut dengan bibir Namjoon.
Ciuman
lembut kami membuat hatiku sedikit tenang.
Namjoon
melepas tautan bibir kami,lalu mengatakan 3 kata
yang
membuat hatiku bertambah tentram.
"Aku
mencintaimu,Hyun Ra."
"Aku
juga."
Hari
keempat setelah pernikahan kami.
Semuanya
berubah,setiap aku membuka mataku.
Yang
kudapati adalah makhluk Tuhan yang diciptakan untukku.
Suamiku,suami
yang memperjuangkan cintanya untukku.
Kim
Namjoon,dia selalu disampingku.
Aku
bangun dari tempat tidur,tak lupa kubangunkan pangeran tidurku.
"Namjoonniee,sudah
jam 6 pagi.Bukankah kau akan mulai mengajar jam
setengah
8? Ayo bangun!" Kugoyang goyangkan badan kekarnya,
lalu
dia bangun dengan terpaksa.
"Aiissh,ini
masih jam 6.Biarkan aku bangun jam setengah 7,ya!"
"Tidak
bisa,ayo bangun!"
"Baiklah,aku
akan bangun."
Aku
lupa mengatakan jika Namjoon sekarang mengajar sebagai
dosen
Sastra Inggris disalah satu Universitas ternama di Korea.
Aku
sempat kaget saat dia mengatakan itu kepadaku.
Aku
hanya takut kalau seandainya mahasiswa disana mengenalnya,
dan
mulai mencibirnya karena dia sudah keluar dari BTS.
Namun,sekali
lagi Namjoon selalu membuat khawatirku
menjadi
hilang dengan senyuman manis dan kata katanya.
"Tenang
saja,sayang.Semua akan baik baik saja,lagipula aku juga
tidak
akan peduli ketika para mahasiswa mencibirku atau apapun.
Mentalkukan
kuat seperti baja,benar tidak?" Namjoon mengangkat
kedua
tangannya,menirukan gaya para atlet yang memiliki otot ditangannya.
Iya,sayang.Mentalmu sangatlah
kuat,dan aku percaya itu.
Selagi
Namjoon mandi,aku menyiapkan sarapan.
Lalu
menyiapkan baju yang akan digunakan untuknya bekerja nanti.
"Ah,sepertinya
ini sangatlah cocok."
Kutaruh
baju itu dikasur,lalu sepasang tangan melingkar dipinggangku.
Dan
sebuah kepala bersandar dibahuku.
Tetapi
kenapa rasanya punggungku sedikit basah,ya?
Saat
kumenoleh,Namjoon selesai mandi dengan hanya memakai celana pendek.
Dan
dada yang terekspos didepanku,tanpa tertutup apapun.
Dan
masih basah,ini maksudnya apa sayang?
"Aish,cepat
pakai bajumu sayang!"
"Hahaha
kenapa kau menutup matamu? Lagipula kau sudah sering melihatnya,bukan?"
Benar
juga ya.
Kubuka
mataku,dan kembali melihat Namjoon yang masih toppless.
"Cepat
pakai bajumu,lalu sarapan dibawah."
Aku
mulai salah tingkah,dan keluar dari kamar.
Namjoon
menarik tanganku,dan menghadapkanku dihadapannya sekarang.
"Kamu
ini kenapa sih? Sama suami sendiri kok aneh gitu,hem?"
Namjoon
menggodaku,dan mengeluarkan smirk seksinya.
"Aku
hanya tidak ingin kau terlambat.Ini hari pertamamu bekerja kan?"
Tanpa
sengaja,aku memperhatikan abs Namjoon yang sepertinya semakin berbentuk.
Apa
mungkin dia olahraga?
Dan
Namjoonpun mengetahui jika aku daritadi memperhatikan absnya.
"Kenapa
kau memperhatikan absku?"
Jleb...
Bagaimana
dia bisa tahu?
Haduh,memalukan
sekali.
Aku
hanya diam,bahkan melihat wajah Namjoon saja aku tidak sanggup.
Dia
pasti kesenangan sekarang.
"Absku
benar benar berbentuk,bukan?"
Yaaakk,kenapa
dia mencoba menggodaku?
"Aku
tidak peduli,cepat pakailah bajumu!" Jawabku cuek.
"Kalau
aku tidak ingin,bagaimana?"
Sialan,dia
benar benar menggodaku sekarang.
"Hahahaha,iya
iya aku pakai sekarang." Tertawa Namjoon dengan puasnya.
Wajahku
benar benar memerah bak tomat segar.
Namjoon
berhasil menggodaku.
Daripada
aku malu terus,akhirnya akupun turun kebawah.
Menunggunya
dimeja makan.
Lalu
Namjoon turun setelah selesai memakai bajunya.
Dan
kami makan bersama.
Sebenarnya
aku masih heran,bagaimana Namjoon mendapatkan abs sebagus itu?
Padahal
aku tidak pernah mendapati dia pergi kegym,ataupun berolaharga berat.
Mungkin
hanya lari lari kecil saja,dan itupun tidak mungkin bisa membuat perutnya
berbentuk
abs seperti itu,iya kan?
"Apa
yang kau pikirkan,istriku?"
Apa
aku tanyakan saja ya?
Aku
benar benar penasaran.
Baiklah.
"Emm,aku
heran.Darimana kau mendapat abs seperti itu?
Setauku
kau tak pernah pergi kegym?" Tanyaku polos.
"Kan
aku selalu berolahraga,sayang."
"Tapikan
hanya lari lari kecil saja,kan?"
"Ya
tidak hanya itu saja,aku juga melakukan sit up,back up,push up.
Mungkin
itu juga yang membuat abs diperutku.
Kenapa
kau menanyakan itu?"
"Tidak
apa apa,aku hanya penasaran saja."
"Penasaran
atau apaa?"
"Yaaakkk
Namjooon,aku hanya penasaran.Lagipula absmu masih kalah
dengan
abs Jimin." Aku menjulurkan lidahku dihadapan Namjoon.
"Memangnya
kau pernah melihat abs Jimin?"
"Diyoutube
banyak kok."
"Itukan
secara tidak langsung."
"Tapikan
sama saja,weekk!"
Namjoon
diam,hahaha sepertinya aku menang darinya.
Dia
mulai perlahan memakan makanannya,ada apa dengannya?
Apa
dia cemburu?
"Namjoon..
Sayang,kamu marah?"
Namjoon
hanya diam,dia menaruh piringnya ditempat cucian.
Mencuci
tangannya,lalu langsung pergi meninggalkanku.
Aku
yang mulai panik langsung mengejarnya dan menarik tangannya.
Untung
saja dia belum keluar rumah.
"Namjoon,aku
hanya bercanda.Tolong jangan kau anggap berlebihan,aku
benar
benar bercanda.Sungguh!"
Namjoon
hanya diam,dia bahkan tak menatapku sedikitpun.
Aku
mulai mencium kedua pipinya,bibirnya sekilas.
"Aku
melakukan itu semua agar aku bisa membahagiakanmu.
Kenapa
kau tidak menghargainya?"
"Aku
benar benar minta maaf,maafkan aku."
Aku
memeluknya erat,leluconku benar benar buruk hari ini.
Namjoon
pun membalas pelukanku.
"Sudahlah,tidak
perlu dibahas.Lagipula aku tau kok
kalau
itu semua hanya leluconmu saja.
Tapi
ada satu syarat agar aku mau memaafkanmu."
Namjoon
melepas pelukan kami,lalu menungguku menjawab pertanyaannya.
"Apa
itu?"
"Nanti
malam,ya!" Pintanya dengan smirk dan wajah nakalnya.
Sialan,sepertinya
aku harus menurutinya.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar