Tittle: Its Love Chapter 9
"Yang benar saja!"
Cast: Kim Hanbin ~ Lee Hyun Ra
Goo June ~ Nam Gyu Ri
Genre: Romance,Sad (maybe?)
Rating: Teenager
Length: Series
Disclaimer: Cerita ini merupakan
hasil kerja saya dan hanya fiksi.
Apabila ada kesamaan cerita,maka
hanya kebetulan semata.
Author usahakan agar FF Its Love segera tamat,so Happy Reading!!
Bagaimana
bisa terjadi?
Selama
aku bersahabat dengan June,ataupun berpacaran
dengan
Hanbin.Aku tidak mengetahui sama sekali jika
mereka
adalah saudara sepupu.
Aku
masih memasang wajah heranku,begitu pula dengan
ibuku
yang tak kalah kagetnya.
"Jadi
ini saudara sepupu Hanbin?" Ibuku bertanya kepada
ibu
Hanbin.
"Iya,dia
memang sepupu Hanbin.Kenapa kalian berdua
terlihat
kaget begitu?"
Bagaimana
tidak kaget coba?
Ah,sudahlah.
"Ada
apa tante kalau saya adalah sepupu Hanbin?"
June
pun memasang wajah heran saat menanyakan itu
kepada
ibuku.
"Ah,tidak
apa apa.Masuklah dulu,nak June!"
Junepun
masuk dan ikut mengobrol dengan kami.
"Bagaimana
kabar tante dan Hanbin?"
June
mengawali percakapan ini.
"Baik,nak.Kabarmu,kakakmu
dan kedua orangtuamu
bagaimana?"
"Baik
juga kok,tante.Tante ada urusan apa kemari?
Bagaimana
tante mengenal keluarga Hyun Ra?"
Saat
ibu Hanbin ingin menjawab,tiba tiba handphonenya
berdering.
"Hallo,ah
iya saya lupa.Baik,saya akan segera kesana.
Bu,maaf
ya saya harus segera kembali.Ada urusan
pekerjaan
yang harus saya tangani dulu.Permisi ya,terimakasih
atas
jamuannya." Ibu Hanbin berdiri dan berpamitan dengan
ibuku.Tak
lupa dia berpamitan denganku dan June.
Kini
tinggal aku dan tuan jutek ini.
"Ibu
tinggal keatas sebentar ya,sayang.
Kalian
mengobrollah dulu."
Mengobrol?
Apa yang ingin kami obrolkan coba?
Mengobrol
dengan June sama saja mengobrol dengan tembok,
tidak
akan ada respon.
Kamipun
diam,lalu saling memandang.
"Kenapa
kau tidak pulang saja?" Jawabku sinis.
"Oh,kau
mengusirku.Baiklah,aku akan pulang."
June
langsung beranjak dari kursi dan menuju kepintu.
Aishh,dia
ini benar benar bikin greget saja.
"Yaakk,maksudku
bukan begitu.Duduklah dulu!"
Tanpa
sadar aku menarik tangannya.
Dia
menoleh,lalu melihat tanganku yang memegang tangannya.
"Tadi
kau menyuruhku untuk pulang,sekarang kenapa
kau
cegah?"
Aku
diam,lalu melepaskan pegangan tanganku.
"Tadikan
kau sudah mengembalikan tasku,sebelumnya
terimakasih
atas itu.Dan setelah itu kau ingin pulang kan?
Mungkin
kau terburu buru atau bagaimana gitu?"
Aku
menjawab dengan nada pelan,dia menatapku dengan tajam.
"Kau
terlalu berbelit,bilang saja kalau kau tak ingin aku pulangkan?"
Astaga,dia
benar benar pede luar biasa.
Capek
deh kalau ngomong sama June.
"Hemmb,terserahlah."
June
kembali duduk,dan mulai bermain dengan handphonenya.
Handphone
saja yang dia urus,aku tiba tiba memikirkan
nasib
pacar June nanti.Pasti perempuan itu bernasib
sial
memilik pacar yang hanya sayang dengan handphonenya.
Eh,kenapa
aku memikirkan ini?
Otakku
sudah mulai miring rupanya.
"Apa
hubunganmu dengan keluarga Hanbin?"
June
melontarkan pertanyaan dengan tiba tiba,dengan wajah
yang
masih fokus pada handphonenya.
"Apa
urusannya denganmu? Kepo deh."
Mana
mungkin aku membicarakan masalah pribadiku dengan June,
paling
dia hanya akan menjawab "oh" saja.
"Jawablah
pertanyaanku!" Kali ini June berbicara dengan
nada
yang sedikit membentak,dan dia mulai mengacuhkan
handphonenya.Kenapa
dia sangat ingin tahu?
"Kenapa
kau membentakku? Kenapa kau sangat ingin tahu?
Apa
pedulimu jika aku ada hubungan dengan keluarga Hanbin?"
Aku
tidak ingin kalah,akupun mulai membentak June.
Sikapnya
saat ini benar benar membuatku kesal.
Tanpa
membuang waktu,June langsung berdiri
dari
kursi dan keluar dari rumahku.
Ada
apa dengan anak yang satu ini?
Aku
tak memperdulikan June,dan tetap duduk ditempatku.
Hari
ini dia membuat moodku rusak.
Keesokan
harinya,aku berangkat kekampus.
Setelah
pelajaran,aku bersama Gyu Ri menuju kekantin.
Moodku
masih sedikit jelek akibat kemarin malam,
akibat
June yang membentakku dan memaksaku menjawab
pertanyaan
yang menurutku dia tidak berhak bertanya seperti itu.
"Kau
kenapa? Kau baik baik saja kan?" Gyu Ri menanyakan keadaanku.
"Sedikit
badmoood." Aku menyantap makananku.
"Karena
apa? Jangan bilang karena Hanbin?"
"Bukan,karena
June."
Gyu
Ri kaget saat aku menyebutkan nama June.
"Kau
sudah memiliki pacar baru? Yaakk kenapa kau tidak bilang padaku?"
Gyu
Ri menjitak kepalaku.
"Aish,sakit.Dia
bukan pacarku,dia hanya sahabat masa kecilku.
Jangan
salah paham dulu napa." Aku mengelus elus kepalaku.
"Hahaha,aku
kira dia pacarmu.Habis kau tidak pernah menceritakannya kepadakukan?"
Aku
yakin kemarin pasti banyak kejadian yang membuatmu badmood seperti ini
sekarang?"
Apa yang dikatakan Gyu Ri memang benar,daripada
aku
tidak menceritakannya dan dia akan terus merengek kepadaku.
Lebih
baik aku ceritakan sekarang saja.
Setelah
kuceritakan panjang lebar,kini Gyu Ri mengerti
mengapa
aku badmood seperti ini.
"Jangan
jangan dia cemburu." Jawab Gyu Ri ngasal.
Hah,June
cemburu? Mana mungkin?
Dia
kan tidak punya hati?
"Kalau
ngomong jangan ngasal napa sih."
"Tapi
bisa jadi benar loh,Hyun Ra.Dia bertanya seperti itu
karena
dia ingin tahu apa hubunganmu dengan keluarga Hanbin,
termasuk
hubunganmu dengan Hanbin juga.Jadi bukan tidak
mungkin
kalau June penasaran sekaligus cemburu."
Kenapa
yang dikatakan Gyu Ri menurutku benar ya?
Aish,tidak
tidak.
Cowok
jutek dan cuek seperti itu mana mungkin menyukaiku?
Hahaha,Gyu
Ri pasti bercanda.
Itu
tidak mungkin.
Pasti..
Tidak mungkin.
Mana
mungkin sih?
Ah,yang
benar saja.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar