Tittle: Perfect Moment Chapter 2
Cast: Lee Hyun Ra ~ Kim Jiwon/Bobby
Cho An Ha ~ Member iKON
Genre: Romance
Length: Series (maybe
3/4/5chapter,hihi)
Rating: Teenager
Disclaimer: Cerita ini merupakan
karangan dan hasil kerja saya.
Apabila ada kesamaan maka hanya
kebetulan semata.
An
Ha,dia memberikan sapu tangan kepadaku.
"Maafkan
aku,seharusnya aku mengerti keadaanmu."
Kuambil
sapu tangan darinya,aku tidak tahu harus berkata apa.
"Kau
tidak perlu meminta maaf,seharusnya aku yang meminta maaf.
Aku
terlalu sensitif akhir akhir ini,maafkan aku."
Kupeluk
tubuh sahabatku,dan menangis kembali sejadi jadinya dipundaknya.
Kuluapkan
semua amarahku dalam tangisan itu.
"Aku
hanya marah,marah kepada diriku sendiri.
Sesuatu
yang sangat aku inginkan,menjadi seorang artis ternama.
Tak
tercapai sesuai harapan,justru aku malah meluapkannya padamu.
Maafkan
aku." Kulepas pelukanku,dan kembali mengusap
wajahku
dengan sapu tangan An Ha.
"Sudahlah,lupakan.Jangan
membahas itu lagi,dan jangan membahas
tentang
iKON untuk beberapa saat ini,oke?"
Aku
mengangguk,dan kami kembali kekelas bersama.
Pelajaran
telah selesai,kami berdua memutuskan untuk pergi
kekantin
kampus bersama.
Setelah
memesan makanan,kami kembali mengobrol.
"Lihatlah
matamu itu,bengkak.Kau benar benar terlihat kacau,Hyun Ra."
An
Ha menertawaiku,aku hanya tersenyum dan menjitak kepalanya.
"Yaakkk,ini
semua karena ulahmu tau."
"Aish,sakit.Eh
Hyun Ra,tengok belakang deh."
Aku
menengok kebelakang,ya ampun dia.
Kim
Seokjin (anggap saja dia bukan artis,haha),pria yang aku kagumi diam diam.
Dia
sedang mengobrol bersama teman temannya,dan tertawa bersama.
Ya
Tuhan,dia benar benar sangat tampan.
"Hei,makanannya
sudah siap.Makanlah dulu,baru kau bisa melihatnya
lagi."
An Ha membuyarkan lamunanku.
"Ish
kau ini,sebentar dulu.Aku ingin melihatnya dengan puas."
"Yeee,terserahlah."
Aku
memandangnya dari jauh,Kim Seokjin.
Aku
sangat mengaguminya,ah bukan.
Aku
sangat mencintainya.
Tapi
aku tidak berani mengatakan perasaan ini kepadanya,
ataupun
mendekatinya.
Maka
dari itu,hingga sekarang.
Aku
mencintainya dalam diam.
Saat
kuasik memandangnya dari jauh,teman temannya
mulai
curiga kepadaku dan memberitahukannya kepada Jin.
Jin
langsung menoleh kearahku.
Aku
langsung membalikkan badanku kedepan,kehadapan An Ha.
"Hampir saja." Batinku.
"Sudah
kubilang,seharusnya kau mencoba untuk mendekatinya.
Lagipula
kau sudah memiliki nomor telfonnya,tapi kenapa kau tak mencoba
menghubunginya?."
"Entahlah,aku
merasa dia tidak akan memperhatikanku." Jawabku sambil
menyantap
makananku.An Ha hanya menggeleng pelan.
"Yakin
kau tidak ingin aku antar sampai rumah?"
"Iya,An
Ha sayang.Aku ingin berjalan kaki saja,lagipula tidak terlalu jauh kok."
"Hemm,baiklah.Tapi
kalau kau butuh bantuan atau ada apa apa,hubungi aku ya!"
"Siap
bos!" Kuposisikan tanganku menghormat dihadapannya.
An
Ha hanya tertawa,lalu melambaikan tangannya kepadaku.
Dan
pergi jauh meninggalkanku sendiri.
Entahlah,biasanya
aku pulang selalu bersama An Ha.
Tapi
moodku mengatakan,aku ingin berjalan kaki saja.
Jadi
ya seperti ini,aku berjalan kaki sekarang.
Kuambil
handphoneku,earphoneku.
Dan
mulai mendengarkan lagu.
*Now
playing Big Bang If You
Jalanan
sedikit basah akibat hujan,namun udara terasa segar.
Aku
berjalan perlahan,sambil melihat lalu lintas dan gedung yang menjulang.
Didepanku,aku
melihat sepasang remaja sedang berjalan bersama.
Mataku
sukses membulat,dengan airmata yang siap menetes kapan saja.
Jin,pria
itu Jin.Bersama wanita lain,mereka bergandengan tangan dan bermesraan.
Apa
ini?
Aku
berhenti,diam ditempat.
Melihat
mereka yang berjalan semakin jauh,sementara aku tertinggal.
Kulihat
Jin menoleh kebelakang,melihatku sekilas lalu mengabaikanku begitu saja.
Dan
kembali bermesraan bersama pacarnya.
Ya
Tuhan,kenapa penderitaanku selengkap ini?
Aku
masih diam,tak terasa airmataku sudah menetes.
Langit
mulai menampakkan awan mendungnya lagi.
Petir
datang dan aku masih diam.
Tanganku
tak berhenti menggenggam pakaianku,sakit yang tertahankan.
Lagu
diearphoneku pun masih terdengar dengan lagu yang sama.
Lalu
hujan kembali turun dengan deras.
Aku
masih menangis,dibawah rintik hujan.
Aku
berlari dengan kencang,tak perduli dengan air yang menggenang dijalan.
Aku
tetap berlari,meski pakaianku sudah basah dan rambutku acak tak karuan.
Beruntung
jika hari ini hujan,setidaknya tidak ada yang tahu jika aku menangis sekarang.
Sesampainya
dirumah,aku langsung menuju kamarku.
Tak
peduli dengan ibu dan adikku yang melihatku dengan heran.
Kulepas
tas,sepatu serta handphoneku.
Dan
langsung menuju kekamar mandi.
Mengunci
pintu,menyalakan shower dan menangis sejadi jadinya.
Kenapa
ini sangat sakit? Kenapa harus sekarang?
Rasanya
airmataku tidak cukup untuk mengobati rasa sakitku.
Bahkan
aku sudah mulai lelah menangis seperti ini.
Aku
mulai berdiri dari bawah shower.
Lalu
melihat wajahku dicermin.
Mataku
sudah sangat bengkak,akibat tangisan yang tak kunjung usai.
Kuusap
wajahku yang basah dengan tanganku.
Lalu
mengumpat dalam hati.
"Untuk apa kau menangisi
masalahmu saat ini,Hyun Ra?
Masih banyak waktu dan kesempatan
yang lebih baik
daripada harus menjadi artis ternama
diAgensi itu.
Dan untuk apa kau menangisi cowok
sialan itu?
Dia tak pernah
memperhatikanmu,bahkan dia mengabaikanmu.
Dasar Jin sialan,bisa bisanya aku
menyukai pria seperti dia.
Cukup sampai disini,aku tidak akan
membuka hatiku untuk siapapun."
Batinku
dengan tekad.
Dan
mulai saat itu,aku benar benar akan menutup hatiku untuk pria lain.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar