Tittle: Its Love Chapter 11 "Malam yang
Memalukan!"
Cast: Kim Hanbin ~ Lee Hyun Ra
Goo June ~ Nam Gyu Ri
Genre: Romance,Sad (maybe?)
Rating: Teenager
Length: Series
Disclaimer: Cerita ini merupakan murni hasil kerja
saya dan hanya fiksi belaka.
Apabila ada kesamaan cerita,maka hanya kebetulan
semata.
Tidurku sangat lelap.
Dan sekarang aku merasa terbang.
Seperti melayang,dan terasa ada
tangan yang memegang punggungku.
Tunggu..
Memegang punggungku!
Dengan segera kubuka mataku,dan
terkejutnya aku.
June,dia menggendongku menuju
kekamarku.
"Yaaakkk!! Apa yang kau lakukan
hah?
Turunkan aku!!!" Teriakku
keras.
June kaget dan langsung saja melepasku.
Sukses,aku terjatuh ke lantai.
"Aish,aku hanya membantumu
menuju kekamar.
Apa salahku?" Jawabnya dengan
enteng.
Bahkan ekspresinya biasa saja,tanpa
ada rasa
bersalah sedikitpun.
Rasanya sakit sekali.
Pasti dia sengaja menjatuhkanku.
Aku mencoba untuk bangun.
Amarahku mulai memuncak,bibirku
rasanya sudah gatal
untuk memarahi June.
"Kau ini sengaja ya menjatuhkanku?
Bisa kan kau menurunkanku perlahan,hah?
Dan bisakan kau membangunkanku,tidak
perlu
menggendongku seperti itu juga!"
Aku benar benar malu.
Ini kali pertamanya ada seorang
pria yang menggendongku.
Bahkan Hanbinpun tidak pernah.
June mendekat kearahku.
Dengan tatapan tajamnya yang mematikan,
dia terus menuju kearahku.
Hingga akhirnya punggungku menabrak
dinding.
"Bisa tidak suaramu kau pelankan
sedikit?
Apa tidak bisa lihat ini sudah
jam berapa,hem?
Dan satu hal lagi,badanmu sangatlah
berat.
Jadi jangan salahkan aku jika
aku menjatuhkanmu
dengan sengaja."
Jawabnya dengan suara yang sangat
pelan.
Wajahnya bahkan cukup dekat dengan
wajahku.
Tak lupa matanya yang terus menatapku.
Dia berhasil membuatku diam seribu
bahasa.
Walaupun sebenarnya aku sudah
sangat kesal dengannya.
Dia mengatakan jika badanku berat.
Yang benar saja!
50 kg tidaklah berat.
Mungkin sedikit sih.
Ah,lupakan!
"Seharusnya kau berterimakasih
padaku,karena aku
membiarkanmu tetap tidur dan dengan
susah payahnya aku
menggendongmu kekamar.Aku hanya
kasihan dengan sofa
yang kau tiduri,penuh dengan air
liurmu tau."
Refleks aku membersihkan wajah
dan mulutku.
Benar saja,sebagian wajahku sudah
sedikit lengket
akibat air liurku saat tidur tadi.
June sialan.
Dia membuatku malu,sangat malu.
Dan dia hanya tersenyum penuh
kemenangan didepanku.
June pergi dari hadapanku.
Aku benar benar kesal padanya.
Kenapa aku tidak pernah bisa menang
jika berdebat dengannya.
Tanpa basa basi,aku langsung menuju
kekamarku.
Mengunci pintu,lalu berbaring
kesal dikasurku.
"Sial sial sialan,June sialan!!!
Bisa bisanya dia mengatakan jika
badanku berat.
Aku tidak gemuk.Brengsek!!!"
Kupukul bantal kasurku untuk melampiaskan
kemarahanku.
Aku mulai lelah memukul bantal
kasurku terus menerus.
Akhirnya kuputuskan untuk tidur.
Biarkan saja June sendiri,aku
tidak peduli.
Dia sudah membuat moodku rusak.
"Kau tidak perlu menyumpah
serapah seperti itu
kepadaku." June menjawab
dengan tiba tiba.
Sepertinya dia berada didepan
kamarku.
"Apa yang kau lakukan didepan
kamarku?
Apa tidak bisa kau tidak mengangguku
dan membuatku
malu malam ini saja,hah?"
"Aku tidak menganggumu,aku
hanya ingin mengembalikan
selimutmu.Ketinggalan disofa nih."
Astaga,aku bahkan baru sadar jika
aku tidur tanpa selimut.
Dengan wajah tertunduk,kubuka
pintu kamarku
dan mengambil selimut dari June.
Tanpa mengucapkan terimakasih,kututup
pintu kamarku langsung.
Jam menunjukkan pukul setengah
2 malam.
Entah kenapa aku tidak bisa tidur
sekarang.
Setelah tadi tidur sangat nyenyak
disofa,justru mataku sekarang
tidak mau terpejam.
Aku tidak tahu apakah ibuku sudah
datang atau belum.
Aku belum mendengar suara mobilnya
hingga sekarang.
Ibu benar benar keterlaluan,meninggalkanku
berdua dengan
makhluk tak berperasaan seperti
June itu.
Kalau seandainya ayahku tidak
pergi keluar kota karena pekerjaan,
mungkin tidak akan seperti ini
ceritanya.
Pukul 9 pagi.
Aku bangun dengan badanku yang
masih sakit akibat
kejadian semalam.
Dengan tergesa,aku keluar dari
kamarku.
Kalau seandainya ibu masih belum
pulang,aku akan
benar benar marah padanya.
Untung saja saat kulihat,ibu sedang
menonton tv.
Kuhampiri ibu,dan kusiapkan banyak
pertanyaan padanya.
"Ibu,kenapa ibu lama sekali
pulangnya kemarin?
Apa ibu tidak takut jika aku bersama
orang asing macam June itu."
Tanyaku dan aku mulai bermanja
pada ibuku.
"Kau ini ada ada saja,nak.
Ibu kan sudah bilang kalau ada
urusan dengan ibunya June,
jadi ya memang lama.
Lagipula walaupun sudah lama tidak
bertemu,bukan berarti ibu
tidak tau bagaimana nak June itu.
Dia tidak akan berbuat macam macam
padamu,karena dia..."
Tiba tiba ibu berhenti berkata.
Aku yang mendengarnya sontak menoleh
dengan penuh pertanyaan.
"Kenapa berhenti,bu?"
Ibu tidak menjawabku.
"Sudahlah,ibu kedapur dulu
menyiapkan makanan untukmu.
Kau pasti lapar,kan?" Ibu
langsung kabur menuju dapur.
Ini perasaanku atau bagaimana
ya.
Sepertinya ada yang ibu sembunyikan
dariku tentang June.
Dan ibu tidak ingin aku tahu itu.
Setelah mandi dan menyiapkan peralatan
untuk kuliah nanti.
Aku mulai sarapan dimeja makan.
Ah,bukan sarapan.Melainkan makan
siang.
Jam sudah menunjukkan pukul 12
siang.
Aku dan ibu hanya diam sedari
tadi.
Padahal aku ingin sekali menanyakan
hal itu.
Tapi rasanya ibu tidak akan menanggapinya.
Sudahlah,lupakan.
Untuk apa aku penasaran tentang
June seperti ini kepada ibuku?
Aku tidak mungkin tertarik dengan
June,kan?
Sampailah dikampus.
Gyu Ri menghampiriku.
"Wait,kenapa wajahmu lelah
begini?
Dan lihat,kantung matamu semakin
mengerikan,Hyun Ra."
Gyu Ri memberikan cermin kepadaku.
Benar saja,wajahku sangatlah terlihat
lelah.
Ditambah kantung mataku yang semakin
terlihat cukup gelap.
"Are you okay?"
"Yes,Gyu Ri.I'm fine."
"Tidak ada yang ingin kau
ceritakan gitu?
Aku tidak yakin kau baik baik
saja."
Gyu Ri mengkhawatirkanku.
Kucubit pipinya.
Dia mengerang kesakitan.
Hahaha,aku gemas sekali dengan
sahabatku ini.
Tanpa menjawab pertanyaan,kutarik
tangannya hingga menuju kekelas.
Pukul 19.00
Gyu Ri baru saja dijemput oleh
supir pribadinya.
Dia melambai kepadaku,dan menuju
kemobilnya.
Dia memang memiliki harta yang
melimpah.
Aku hanya merasa kasihan karena
kedua orangtuanya yang
selalu sibuk dengan pekerjaan
mereka.
Untung saja Gyu Ri dapat mengerti
dan memanfaatkan dengan
baik kekayaan orangtuanya.
Aku benar benar salut dengannya.
Jarak antara rumahku dengan tempat
kuliah cukup dekat.
Jadi tidak perlu menggunakan kendaraan
umum.
Lagipula berjalan kaki baik untuk
kesehatan,bukan?"
Dan saat ini itulah yang aku lakukan.
Berjalan kaki.
Sekali lagi aku melewati cafe
itu.
Mau bagaimana lagi?
Jalan dari kampus menuju kerumahku
memang selalu melewati cafe itu.
Jadi ya,harus aku lewati.
Kalaupun untuk memutar jalan,jaraknya
akan semakin jauh.
Aku memerhatikan cafe itu untuk
kesekian kalinya.
Sepertinya aku menemukan orang
yang tidak asing.
Bukankah itu Hanbin?
Hanbin!
Dia sedang mengobrol dengan seorang
pria.
Pria yang sepertinya juga aku
kenali.
June!
June sedang berbincang dengan
Hanbin?
Apa yang mereka lakukan?
TBC
Akhirnya setelah sekian lama nggak
update Its Love karena kesibukan UN,
bisa update juga walaupun cuma
1 episode,haha.
Nggak papa ya? Setidaknya update
lah.
Author akan usahakan untuk lebih
cepat update Its Love.
Mumpung author free sehabis UN,dan
author juga bersemangat karena
sudah makin banyak yg lihat hasil
karya author (Terimakasih 😍)
Jangan lupa Vote and Comment guys!!
😘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar